YUDI EFRINALDI PENGUSAHA MUDA SUMATERA UTARA "ES GAK BERES YANG MEMPERBAIKI PEREKONOMIAN "
Cerita Inspirasi :
YUDI EFRINALDI Pengusaha Muda Sumatera Utara
"Es Gak Beres yang Memperbaiki Perekonomian "
Siapakah sosok pengusaha muda yang menjadi cerita inspirasi tersebut? Yudi Efrinaldi adalah seorang pengusaha muda asal Sumatera Utara yang memiliki usaha dengan nama brand "Es Gak Beres". Yudi Efrinaldi menjadi salah satu dari 11 anak muda yang menjadi penerima Apresiasi 12th SATU Indonesia Awards pada tahun 2021 dari Astra Indonesia. Hal tersebut merupakan suatu hal yang sangat luar biasa sekali tentunya karna telah berjuang mati-matian untuk menjadi salah satu penerima apresiasi Astra Indonesia dari 13,148 jumlah peserta yang mendaftarkan diri pada lomba Astra Indonesia pada 2021.
Jadi SATU Indonesia Awards adalah sebuah penghargaan yang telah diselenggarakan oleh pihak Astra Indonesia dengan tujuan untuk mengapresiasi seluruh para pemuda atau pemudi terbaik pada tingkat nasional baik secara individu maupun kelompok yang telah berjuang memberikan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat sekitar maupun bangsa Indonesia.
Sedangkan SATU Indonesia Awards sendiri merupakan kepanjangan dari Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia, merupakan sebuah ajang penghargaan yang diadakan secara virtual pada Kamis 28 Oktober 2021 yang bersamaan dengan peringatan 93 tahun Hari Sumpah Pemuda tahun 2021.
Disamping itu berkat semangat Astra Indonesia yang sangat luar biasa untuk Indonesia, akhirnya launching sebuah program unggulan untuk berkontribusi positif yaitu ada program Kampung Berseri Astra, Desa Sejahtera Astra, dan Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia Awards. Hal tersebut bertujuan untuk membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik lagi, untuk membantu mewujudkan cita-cita anak bangsa juga. Dari 11 penerima apresiasi tersebut juga diharapkan agar dapat menjadi inspirasi dan menciptakan perubahan untuk memajukan bangsa Indonesia.
Dari puluhan ribu pendaftar ajang Astra Indonesia 2021, berikut 6 nama-nama yang berhasil memenangkan ajang tersebut yakni antara lain dari kategori umum: 1.) Rahmad Maulizar dari Banda Aceh di bidang kesehatan, dengan judul "Pemberi Senyum dan Harapan Baru untuk Anak Sumbing"; 2.) Achmad Irfandi dari Sidoarjo - Jawa Timur di idang Pendidikan dengan judul "Penggerak Konservasi Budaya Kampung Lali Gadget"; 3.) Arky Gilang Wahab dari Banyumas - Jawa Tengah di bidang Lingkungan dengan judul "Penggerak Program Sistem Konversi Limbah Organik untuk Ciptakan Ketahanan Pangan; 4.) Yudi Efrinaldi dari Asahan - Sumatra Utara di Bidang Kewirausahaan dengan judul "Perintis Es Gak Beres yang Sangat Beres"; 5.) Hendra dari Jember - Jawa Timur di bidang Teknologi dengan dengan judul "Pemberdaya Nelayan dengan Lobstech melalui Penerapan Teknologi Berbasis IoT"; 6.) Siti Salamah dari Tangerang Selatan - Banten. Kategori Kelompok dengan judul "Penggerak Sistem Pengelolaan Sampah Terintegrasi Berbasis Teknologi".
Selain dari kategori umum dan kategori kelompok masih ada 5 nama lagi yang menjadi kategori khusus pejuang tanpa pamrih di masa Pandemi COVID 2019, antara lain: 7.) Elmi Sumarni Ismau dari Kupang - Nusa Tenggara dengan judul "Sahabat Difabel dari Kupang"; 8.) Gede Andika dari Buleleng - Bali dengan judul "Penggerak Kreasi Edukasi Bahasa dan Literasi Lingkungan dari Desa Pemuteran"; 9.) Maman Sulaeman dari Pekalongan - Jawa Tengah dengan judul "Pengembang Aplikasi Penilaian Belajar Tanpa Sinyal, Tanpa Server"; 10.) Muhammad Zidny Kafa dari Bantul - Daerah Istimewa Yogyakarta dengan judul "Penata Panggung Tanggap COVID-19"; 11.) Vania Febriyantie dari Bandung - Jawa Barat dengan judul "Petani Kota dengan Advance Payment".
Nah itulah 11 nama yang telah mendapatkan apresiasi dari Astra Indonesia 2021, yang telah terbagi menjadi 5 bidang. Bidang-bidang tersebut antara lain: Kewirausahaan, Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, dan Teknologi.
Kini Yudi Efrinaldi yang awalnya hanya berjualan Es gerobak mini di pinggir jalan tapi tak disangka mampu mampu membangun merk dagang sendiri hingga memiliki mitra cabang lebih dari 500 dengan modal awal sekitar Rp. 1.000.000 dan untuk modal mitra mencapai Rp. 3.900.000 . Cabang tersebut menyebar di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Lampung, Aceh, Jambi, Riau, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Kemudian omset mencapai Rp. 100.000.000 sampai dengam Rp. 150.000.000 juta per bulan. Selain itu memiliki 50 karyawan yang terbagi-bagi menjadi 40 orang bidang produksi bahan baku dan 10 orang kelola cafe dan resto yang telah berdiri pada Desember 2010.
"Memang nih, es kau ni gak beres," ujar salah satu konsumen yang selalu tidak kebagian karena ternyata cepat sekali habisnya, dan mendadak viral akibat bantuan dari promosi teman - temannya juga. untuk mencoba dagangan es yang dijual Yudi selalu habis sebelum pukul enam sore. Alhasil, tercetuslah brand bernama "Es Gak Beres" yang menjual es kekinian seperti thai tea, green tea, dan lainnya dengan inovasi tambahan varian buah-buahan yang bisa didapatkan mulai dari harga lima ribuan saja. Dengan bermodalkan nonton resep di YouTube, usahanya pun membuahkan hasil yang luar biasa seiring berjalannya waktu dengan strategi pemasaran menggunakan nama brand yang unik dan 'tidak biasa' untuk menarik pelanggan.
Selama menjalankan usahanya, Yudi tentulah pernah mengalami tantangan dalam menjalankan usahanya. Mulai dari terdapat banyaknya kompetitor yang juga mengikuti usaha Yudi. Kemudian, hal yang paling tidak terlupakan bagi Yudi sendiri ialah pengalaman ditipu oleh karyawan sendiri yang tidak amanah. Namun itu tentu saja tidak menjadi penghambat karena justru Yudi menjadi lebih semangat.
Semangat dan kecintaan Yudi dibidang usaha ini juga ia upayakan agar dapat ditularkan pada orang lain agar mampu memulai pula usaha sendiri. Dengan memberikan pelatihan ke siswa mulai dari pelajar dan mahasiswa terkait penanaman jiwa kewirausahaan sejak dini, terutama ke sekolah-sekolah penggerak di Kabupaten Asahan. Menurut Yudi, menumbuhkan jiwa wirausaha sangatlah diperlukan di masa sekarang sehingga Es Gak Beres dengan senang hati berbagi cerita mengenai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kepada pelajar muda.
Setelah mengetahui cerita inspirasi seperti ini, semoga kita makin semangat juga untuk mengembangkan diri lebih baik lagi ya, dan terima Astra Indonesia berkat program yang luar biasa terekspose anak bangsa yang memiliki cerita luar biasa juga. Semoga tahun depan lebih banyak lagi yang menciptakan manfaat yang luar biasa untuk Indonesia.
Komentar
Posting Komentar